Senin, 24 November 2014

Sukses Mengemudi

Suatu ketika Adit mendengar suara pimpinan dikantornya yang teriak-teriak mencari supirnya yang hari itu izin sakit dan meminta kepada karyawannya untuk bisa mengantarnya, namun tidak ada satupun yang bisa membawa mobil. Aditpun merasa kasihan melihat keadaan saat itu dan iapun berniat untuk dapat menyetir mobil.
Adit seorang karyawan biasa dikantor tersebut dibagian administrasi suatu lembaga yang bergerak dibidang sosial masyarakat, ia baru diterima dipertengahan tahun 2007 lewat teman akrabnya bernama Rahman.
Awal 2008 Adit mulai mendaftar diri dilembaga kursus mengemudi yang terkenal dikotanya, iapun mengambil waktu kursusnya sepulang kantor jam 4 sore. Mobil yang Adit pelajari adalah Xenia, awalnya itu terasa heran dan senang karena mobil tersebut bisa jalan walau pelan,”wih…wih… mobilnya jalan pak,” sambil menengok ke instrukturnya yang sejak tadi senyum-senyum aja bercampur tegang. “Iya … dek…tapi perhatikan terus kedepan yaaaah”. Hari demi hari perkembangan mengemudi Adit sudah kelihatan, dihari ke-6 Adit latihan dengan kecepatan tinggi dijalan yang lurus dan agak sunyi dan sejak itu sudah mulai merasakan mobil yang sebenarnya.
Karena lancarnya Aditpun tidak menyelesaikan hari terakhirnya dan tidak mendapatkan ijazah mengemudinya, karena ia mendengar dari orang yang perna belajar mengemudi ditempat itu untuk memberikan tips atau hadiah kepada instrukturnya tapi ternyata tidak semua yang meminta seperti begitu.
Di kantor Adit merasa pede untuk memarkirkan mobil-mobil yang datang, maju mundur sudah jadi kebiasaannya tiap hari tapi didampingi lagi sama supir kantor atau pak satpam…hehehehe. Ternyata Adit masih ragu bercampur takut untuk membawa mobil keluar dari kantor  minimal isi bensin di pertamina atau ketempat cuci mobil. Didalam hati Adit ada rasa ,”jangan-jangan….nanti tergores, dan lain-lain,”
Tiga empat bulan Adit merasa jenuh dan bertanya-tanya dalam hati…”kenapa? Kenapa ya…Allah saya belum berani membawa keluar kendaraan roda empat itu, ya Allah tolonglah aku…”
Aditpun mencoba kursus lagi ditempat latihan mengemudi yang lain dan mencoba mobil kijang lgx dan mencuri waktu berkantor jam 2 siang.
Hari pertama Aditpun dibawah dipinggir pantai tepatnya jalan menuju ke tanjung bunga yang mana kendaraan waktu itu masih kurang yang lewat. Pas pergantian Aditpun ditanya sama instrukturnya ,”sudah perna bawa mobil?”, Aditpun menjawab ,”sudah, tapi maju mundur saja pak”,
Aditpun memulai membawa mobil tersebut dan instrukturnya pun heran dan berkata…wah sudah bisa nih bawah mobil, Aditpun diarahkan kejalan ramai, padat , dan macet. Pengalaman Adit yang mengesankan dihari-hari terakhir adalah jalan macet total hampir tiga jam baru sampai ditempat kursus.
Lagi-lagi Adit tidak menyelesaikan kursusnya dihari terakhir karena melihat gelagat instrukturnya mengharap ada imbalan tapi mudah-mudahan cuma perasaan dan prasangkaan Adit saja. Adiiiiit…. Adit…istigfarlah kau…
Adit merasa kurang dari pengalaman kursus kemarin seperti jalan ditempat sempit, berhenti ditanjakan, dan jalan malam.
Satu bulan berselang setelah kursus keduanya iapun mencari tempat yang lain  dan mendapat tempat yang instrukturnya anak mudah dan tidak pake rem bantu, ia cukup mengandalkan rem tangan, iapun mengatakan bahwa sudah banyak yang sukses ditangannya. Kendaraannya mobil xenia.
Aditpun banyak menerima pelajaran dikursusnya yang ketiga tersebut dan insya Allah saya harus berani membawa mobil dikantor. Tapi hitung-hitung biaya keseluruhan tersebut berapa yah ? berikut ini rinciannya :
No
Tempat Kursus
Biaya
Ket
1
LPK ALIAH jl.urip sumaharjo
625.000,-
14 hari (tdk selesai)
2
LPK ARIAH jl.Kakaktua
550.000,-
9 hari (tdk selesai)
3
LPKn MKS jl.Bontolangkasa
450.000,-
10 hari (selesai)

Jumlah
1.625.000,-


Wah … penuh perjuangan sang Adit ini, iapun memikirkan kalau ia tidak meneruskan keterampilan mengemudinya maka sia-sialah usahanya selama ini.
Aditpun mencoba membeli mobil murah dengan meminjam uang dari bendahara kantornya dan akan menyicilnya tiap bulan dengan memotong langsung dari gajinya maka Aditpun memiliki sebuah mobil tua yaitu Suzuki carry tahun 1986 tapi bertahan tidak sampai tiga bulan iapun menjual mobil tersebut karena alasan  lebih banyak perbaikan, maklum belum tahu lihat-lihat mesin mana yang baik dan yang tidak.
Mobil yang sama pun ia beli, dan lebih mendingan dari yang pertama, walau tahunnya dibawah satu tahun (1985). Mobilnya ini yang paling membuat sang Adit menemukan kemahiran mengemudinya sampai ke daerah (Rappang & Bone dari Makassar) akhirnya ia berani membawanya.
Lewat pengalaman tersebut Aditpun memulai bawa mobil lain dikantornya
1.       Pertama mobil Luxio milik wakil pimpinan kantornya, jalan didalam kota saja
2.       Mobil APV, mobil ambulans kantor dan sudah sering ke daerah
3.       Mobil Kijang LGX , antar ustadz ke Soppeng
4.       Mobil Avansa, antar ustadz ke Enrekang dan Bone
5.       Mobil Xenia, antar ustadz ke Pinrang dan antar teman melamar/meminang di Sinjai
6.       Mobil Granmax, antar ustadz ke Sinjai.
7.       Mobil Kijang Inova, cuman dalam kota
8.       Mobil metik … waw… sang Adit tidak berani sampai sekarang.
Akhir tahun 2012 Adit menjual lagi mobilnya dan menggantinya dengan Katana tahun 90 , hingga sampai sekarang Aditpun dengan santai membawa mobil, keluarga dan teman-temanpun aman jika ia yang membawa/mengemudikan mobil.

Aditpun selalu mengingat pengalaman tersebut, berkat terkabulnya do’anya pada Allah atas semua itu, maka terasa nikmatlah anugerah Allah padanya hingga kesyukuran yang tak terhingga ia rasakan hingga sekarang. Wallahu a’lam….